FOTOGRAFI MALAM (NIGHT PHOTOGRAPHY)
Fotografi Malam (Night Photography)
Fotografi
malam mempunyai sisi menarik tersendiri. Ada kemilau lampu terlihat
dari dalam kantor melalui jendela yang terbuka dibalik gelapnya malam -
inilah versi modern dari langit berbintang yang sangat menarik. Apakah
itu pemandangan kota, lampu jalan di jalan gelap dan sepi, atau di depan
rumah anda yang dihiasi lampu, tantangan menangkap suasana pemandangan
malam tergantung dari kemampuan kamera anda dalam fotografi malam dan
pada beberapa teknik sederhana.
Dapatkah Kamera Saya Digunakan Fotografi Malam?
Untuk
fotografi malam yang sukses, anda membutuhkan kamera digital yang
memungkinkan bukaan shutter yang lama, dimanapun dari 3 sampai 30 detik.
Periksa spesifikasi kamera anda melalui manual book di bagian "Shutter
Speed". Shutter Speed yang tersedia akan diberikan di range, misalnya 30
detik - 1/2000 detik.
Jika
anda secara serius ingin terjun kedalam fotografi malam, maka anda
sebaiknya memastikan membeli kamera digital yang memungkinkan Shutter
Speed selama mungkin, dan bahkan Bulb (dimana shutter tetap terbuka
selama anda tetap menekan tombol shutter relesase).
Tetapi
sebelum anda menghabiskan uang anda untukkamera digital tersebut, ada
dua feature lagi untuk di verifikasi - dan satu aksesoris untuk dibeli,
jika anda belum mempunyainya. Berikut :
Shooting Modes
Untuk
gambar yang akan ditangkap oleh sensor image kamera digital,
membutuhkan exposure untuk pencahayaan. Tetapi pada malam hari, cahaya
adalah sesuatu yang tidak memadai.
Beberapa
diantara anda mungkin menyadarinya, jika anda memilih shooting mode
auto (A) atau Program Auto (P), gambar malam anda selalu akan menjadi
terlalu gelap. Mereka semua akan terlihat underexposure. Tetapi, mengapa
- jika shutter speed kamera anda mempunyai range dari, katakanlah 10
detik sampai 1/2000 detik?
Kembali
ke manual book kamera anda dan lihat secara lebih hati-hati. Apakah
semua speed dapat digunakan di mode Auto atau mode P?Ahaaa, kebanyakan
kamera digital (kita membicarakan model yang banyak diminati) tidak
membuat semua range shutter speed di mode A dan P berfungsi. Mungkin
shutter speed paling lambat yang tersedia di mode A dan P hanya sekitar
1/3 detik. Kecepatan tersebut tidak mencukupi untuk fotografi malam.
Untuk mengakses shutter speed yang lebih lama, anda mungkin perlu untuk
memilih satu dari tiga Shooting Modes, misalnya, Shutter-Priority, atau
bahkan mungkin menggunakan mode full manual.
Jadi
pastikan kamera digital anda mempunyai mode full manual dan
memungkinkan untuk mengakses full range shutter speed lambat dalam mode
tersebut.
Self-Timer dan Remote Controller
Fitur
lain yang anda inginkan dari kamera digital anda adalah mempunyai
self-timer, atau idealnya, sebuah remote controller. Tujuannya adalah
untuk memungkinkan anda menekan tombol shutter release tanpa menyebabkan
kamera bergoyang. Saya secara khusus menyukai remote controller, tetapi
tidak setiap kamera dilengkapi dengan kemampuan dan pilihan tersebut.
Tetapi
sebagian besar, kamera mempunyai self-timer. Biasanya self-timer
dihitung mundur dari 10 sampai 1 detik. Biasanya disediakan pilihan
timer yang lebih cepat sekitar 2 detik. Semakin cepat semakin baik
karena tidak membuang moment terlalu banyak.
Tripod
Asesoris
yang di rekomendasikan adalah tripod yang kokoh. Ketika anda membiarkan
shutter tetap terbuka untuk waktu yang lama, kamera membutuhkan kondisi
yang diam seperti batu, jika tidak anda akan mendapatkan gambar yang
kabur.
Contoh
OK,
jadi kita mempunyai kamera digital dan sebuah tripod, kita sudah siap
untuk menjelajah malam mencari gambar yang menarik. Ketika menemukan
satu, setting kamera dan tripod, fokuskan, dan kita tak pernah tahu apa
yang akan terjadi J
Gambar
dibawah ini menunjukkan apa yang terjadi ketika anda mengambil gambar
menggunakan mode P, lalu di mode manual dengan beberapa kombinasi
variasi shutter speed yang berbeda. Kamera berada di atas tripod untuk
ketiga gambar dibawah ini :
Programmed Auto Mode - Underexposed

Fujifilm FinePix E550
7.2mm, Programmed Auto, Pattern
Shutter Speed 1/4 sec., Aperture F2.8, ISO 80
7.2mm, Programmed Auto, Pattern
Shutter Speed 1/4 sec., Aperture F2.8, ISO 80
Contoh
gambar di atas, kamera menggunakan shutter speed yang paling lambat dan
aperture yang paling besar yang tersedia di Mode P dan pada Focal
Length yang paling lebar. Gambar tersebut dikatakan underexposure.
Manual Mode - Overexposed

Fujifilm FinePix E550
7.2mm, Manual, Pattern
Shutter Speed 3 sec., Aperture F2.8, ISO 80
7.2mm, Manual, Pattern
Shutter Speed 3 sec., Aperture F2.8, ISO 80
Berganti
ke manual mode memungkinkanku untuk mengakses shutter speed ter lama
yang tersedia di kamera, 3 detik. Ketika mempertahankan aperture pada
F/2.8 (aperture terbesar yang tersedia). Efeknya lebih baik secara
tiba-tiba, tetapi itu terlihat sedikit terlalu terang, memberikan efek
seperti daylight. Jika efek ini yang anda cari, maka selesai untuk anda.
Tetapi jika anda ingin menangkap mood malam, silakan baca lagi.
Sekarang
hanya tinggal masalah mengatur shutter speed dan/atau aperture untuk
mendapatkan exposure yang diinginkan. Saya memilih untuk menutup
aperture agar menambah depth of field.
Manual Mode - Correct Exposure

Fujifilm FinePix E550
7.2mm, Manual, Pattern
Shutter Speed 3 sec., Aperture F4.0, ISO 80
7.2mm, Manual, Pattern
Shutter Speed 3 sec., Aperture F4.0, ISO 80
Menutup
aperture ke F/4.0, membuat gambar lebih terlihat enak dipandang dengan
area Gelap yang mengindikasikan waktu malam (senja,sebenarnya) dan area
yang cukup terang.
ISO
Untuk
tiga gambar di atas, saya menggunakan ISO 80, ISO yang paling rendah
yang tersedia untuk kualitas gambar yang baik. Tetapi apa yang terjadi
jika pada shutter speed 3 detik dan F/2.8 (cth, pada exposure maximum,
exposure yang memungkinkan untuk kamera tertentu), gambar yang
dihasilkan masih saja terlalu gelap, kenapa? Dalam kasus ini, saya akan
meningkatkan sensitifitas image sensor ke ISO yang lebih tinggi. Sekadar
mengingatkan, meningkatkan ISO juga akan menambah jumlah noise yang
akan terlihat pada foto anda.
Technique
> Ambil sejumlah gambar pada kombinasi shutter speed dan aperture yang berbeda
> Cepat lihat kembali gambar yang telah anda ambil
> Pastikan brightness LCD anda di set ke normal, tidak terang, maksudnya untuk representasi gambar yang nyata
>
Aperture awal yang baik adalah F/4 atau F/5.6 (untuk depth of field
yang lebih baik), dan set shutter speed naik dan turun sampai anda puas
dengan jepretan anda
Untuk
pengukuran yang baik, ambil gambar extra melebihi setting exposure
anda. Contohnya, jika anda secara progresive menggunakan shutter speed
paling lama, dan anda pikir anda menemukan yang paling cocok, ambil
gambar extra dengan shutter speed yang lebih lama lagi. Sebaliknya, jika
anda secara progresive menggunakan shutter speed ter cepat, ambil
gambar extra menggunakan shutter speed yang lebih cepat.
Judul: FOTOGRAFI MALAM (NIGHT PHOTOGRAPHY)
Ditulis Oleh Unknown
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih
0 komentar: